Selasa, 26 April 2016

Memantaskan Diri

Jangan menutup jalan takdir mu sendiri dengan keangkuhanmu,
bukan kah menanti kedatanganya sungguh sangat menarik
dengan segala rencana untuk mempertemukan kita,
sambil kita untuk memantaskan diri masing-masing.
andaikan pun kita tidak berjodoh,
setidaknya kita sudah memantaskan untuk jodoh kita yang sesungguhnya..
Bukankah cinta itu di tumbuhkan, bukan di cari..
waktu juga ada akhirnya bukan.. kita pasti akan ada di waktu itu nanti..
Tetaplah untuk terus memperbaiki diri untuk memantaskan..
aku pun akan seperti itu..

Muhammad Afifudin

Selasa, 19 April 2016

Tiga Waktu

Pagi ini terbangun dengan sejuta masalah yang ku pikir setelah terbangun itu hanya sekedar mimpi yang nanti setelah bangun akan selesai di benak pikiran.. Ternyata di bangunkan dengan menghadapi kenyataan bahwa hidup tidak semudah hari ini..

Kita selalu terlibat dengan masa lalu, begitupun juga kemudian hari..Selalu adanya kata menyesal akan masa lalu yang sudah kita sia siakan dan bertekat hari ini untuk masa depan..
Terkadang rencananya tidak sesuai dengan ihtiarku hari ini..
Apa aku harus berpasrah diri menyerahkan takdir ku? ku pikir tidak.. 


Aku masih percaya ikhtiarku hari ini walau berbeda dari rencananya tetap akan berkaitan untuk dua waktu yang lainya..
Insya allah akan ada takdir yang di inginkan berubah menjadi yang terbaik untuk kita..
Jangan mudah menyerah akan hari ini sebelum esok datang dan hargai masa lalu untuk terus lebih baik..

Muhammad Afifudin

Minggu, 17 April 2016

Ikhlas dan Syukur

    Pagi teman.. kali ini tulisanya dari mas kurniawan gunadi, kebetulan saya suka banget sama tulisanya dia, sangat menginspirasikan di kehidupan sehari-hari semoga bermanfaat yah... 
Ssstt. . . . terutama untuk yang lagi galau..hhe
 


Ikhlash dan Syukur


Bagaimana kita tahu kita sudah ikhlas atau belum kecuali memang benar-benar sudah melaluinya. Saat tengah berjuang untuk mengikhlaskan sesuatu, coba ingat-ingat tentang segala hal lain yang selama ini diberikan-Nya dan lupa kita syukuri. Ikhlas dan syukur itu adalah sebuah pasangan.

Cara terbaik untuk mengikhlaskan adalah dengan bersyukur. Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa mengatakan demikian, tapi itulah yang aku rasakan. Tentang bagaimana aku bisa melihat lebih banyak kebaikan-Nya dibanding dengan apa yang tidak aku dapatkan.

Kalau yang disebut sebagai perjuangan adalah tentang melepaskan. Maka perjuangan yang sesungguhnya adalah bagaimana segala sesuatu yang kita lakukan saat ini senantiasa mendekat ke dalam “koridor”Nya. Kalau dengan melepaskan sesuatu-kemudian mengikhlaskannya- membuat kita bisa semakin dekat kepada Tuhan, membuat kita semakin bisa memahami tentang bersyukur, maka jangan pernah ragu untuk melepaskan.

Jangan pernah ragu meninggalkan sesuatu, secinta apapun kita kepada sesuatu itu. Bila dengan meninggalkannya, Allah terasa semakin dekat dengan kita. Aku tidak memahami bagaimana bisa segala sesuatu terasa begitu bertolak belakang akhir-akhir ini. Semoga Allah meluaskan ruang di hati untuk menerima segala sesuatu dari-Nya.

         Kurniawan Gunadi

Sabtu, 16 April 2016

Ketentraman Ikhlas

Jika sebuah kesendirian membuat kita mempelajari arti dari kebersamaan, maka saat inilah kita memulai untuk menghargai arti kebersamaaan, tahukah kamu tidak ada ketentraman hati bahwa hati kita tahu kita tidak sendirian.

Entah hati pun selalu mengetahui lebih dahulu sadar akan situasi dan keadaan yang langsung merespon cepat dengan raut wajah ini, sulit untuk bersembunyi dari keadaan ini. Kamu tahu bahwa aku saat ini sedang memakai topeng keseharianku?.


Mungkin hanya ingin belajar ikhlas ilmu yang semua orang pelajari dalam menghadapi suatu kesedihan untuk mencapai hidup yang baru dengan membuka topeng ini dan tersenyum bersama,

Aku inginkah itu...
Semoga allah memberikan kita kelapangan dada untuk menerima suatu yang sudah di takdiri dengan rencana-rencananya..


Muhammad Afifudin